Pemerintah Kota Pontianak memiliki tantangan besar dalam meningkatkan efisiensi penggunaan anggaran pembangunan. Menurut data terbaru, anggaran pembangunan di Pontianak masih belum optimal digunakan, sehingga perlu adanya langkah-langkah yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.
Salah satu solusi yang bisa diterapkan adalah dengan melakukan evaluasi secara berkala terhadap penggunaan anggaran pembangunan. Menurut Bambang Sutopo, seorang pakar ekonomi dari Universitas Tanjungpura, “Dengan melakukan evaluasi secara berkala, pemerintah dapat mengetahui sejauh mana anggaran pembangunan telah digunakan dengan efisien dan efektif. Hal ini akan membantu dalam mengidentifikasi potensi pemborosan atau penyalahgunaan anggaran.”
Selain itu, penting juga untuk melibatkan masyarakat dalam proses pengawasan penggunaan anggaran pembangunan. Menurut Tri Astuti, seorang aktivis masyarakat di Pontianak, “Masyarakat harus aktif dalam memantau dan mengawasi penggunaan anggaran pembangunan. Dengan melibatkan masyarakat, diharapkan akan tercipta transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran pembangunan.”
Namun, dalam upaya meningkatkan efisiensi penggunaan anggaran pembangunan, tidak bisa dihindari adanya beberapa tantangan. Salah satu tantangan utama adalah minimnya sumber daya manusia yang kompeten dalam pengelolaan keuangan publik. Menurut Andi Wijaya, seorang pegawai di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Pontianak, “Kekurangan sumber daya manusia yang kompeten dalam pengelolaan keuangan publik dapat menghambat upaya pemerintah dalam meningkatkan efisiensi penggunaan anggaran pembangunan.”
Untuk mengatasi tantangan tersebut, perlu adanya kerjasama antara pemerintah, lembaga pengawas keuangan, dan masyarakat dalam mengembangkan program pelatihan dan pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dalam pengelolaan keuangan publik. Dengan adanya kerjasama yang baik, diharapkan efisiensi penggunaan anggaran pembangunan di Pontianak dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.